FF BTS Min Yoon Gi "Pervert Namja" Diam-Diam, Mesum!!! Pt.2
Title : Pervert Namja
Author : Park Ri Ri
Maincast : Min Yoon Gi (Suga of BTS) - Park Ri Ri (Author)
Author : Park Ri Ri
Maincast : Min Yoon Gi (Suga of BTS) - Park Ri Ri (Author)
- Kim Taehyung
- Park Jimin
- Ho Seok
- Young Hee
Genre : Romance
Length : Chaptered
Genre : Romance
Length : Chaptered
Sebelum Ri Ri
melontarkan pertanyaan lagi kepada Yoon Gi, tiba-tiba saja Ia di suruh turun
dari mobilnya karena sudah sampai depaan gerbang sekolah. Dengan perasaan tidak
enak, Ri Ri berterima kasih kepada Yoon Gi atas pertolongan dan tumpangannya
untuk pagi ini.
Tanpa membalas Ri Ri,
Yoon Gi langsung pergi ke memarkirkan mobilnya.
***
“Kemana dia?” tanya
Taehyung kepada kekasihnya sambil menunjuk bangku yang kosong.
“Siapa? Park Ri Ri?”
tanya gadis itu lagi memastikan.
“Ya, siapa lagi kalau
bukan gadis cerobah yang suka mengganggu kita itu,” ungkap Taehyung dengan
penuh kekesalan di wajahnya.
“Hei, jangan begitu
dengan sahabatku. Kalau bukan karena dia, kau tidak akan bisa bersamaku
sekarang,” ucap Young Hee memarahi Taehyung.
Tiba-tiba saja seorang
gadis memasuki ruang kelas dengan menundukkan wajahnya. Ya, siapa lagi kalau
bukan Park Ri Ri yang ceroboh.
“Kemana saja kau? Tumben
baru datang. Biasanya kau selalu datang lebih dulu dari kami Park Ri Ri,” tanya
Park Jimin, teman sebangku Kim Taehyung.
“Bisakah kau diam dan
tidak usah meledek dia?” marah Young Hee kepada jimin. “Oke, baiklah aku diam,”
turut Jimin sambil melanjutkan kegiatannya melihat akun sosmednya.
-----
“Apakah hari ini
followersmu bertambah?” tanya Taehyung kepada lelaki yang sedang fokus dengan
handphonenya.
“Apa urusanmu? Tanyanya
memekik.
“Huhhh, sepertinya
followersmu berkurang sehingga membuat kesal seperti ini,” ledek Taehyung
sambil melanjutkan membaca komiknya.
“Eottae? Followersku
berkurang 8. Padahal baru kemarin bertambah 2. Apakah karena aku mengunggah
foto gadis? Ahh tidak mungkin,” ungkap Jimin yang sepertinya menyesal.
Jimin adalah orang yang
sangat terobsesi memiliki followers banyak. Bahkan, jika akunnya sosmednya
bertambah 1 followers, dia akan menyombongkan dirinya kepada teman-temannya.
Padahal kalau dibandingkan, dia memiliki followers paling sedikit di antara
teman satu geng-nya (Jimin yang malang).
“Mengapa di bajumu terdapat
noda darah? Apa kau mengalami kecelakaan saat menuju ke sekolah?” pertanyaan
Young Hee yang mengejutkan 2 laki-laki di belakangnya.
“Apa? Kecelakaan?”
Taehyung yang sedang meembaca komiknya, menghentikan aktivitasnya.
“Tidak kaget kalau aku
mendengar dia kecelakaan. Paling-paling itu kesalahannya. Dia kan ceroboh,”
lanjut Jimin yang masih serius dengan handphonenya.
“Bisakah kau tidak
mengejekku sebentar saja? Apakah kau tidak punya kata-kata lagi untukku selain
ceroboh, hah?” Ri Ri yang sedari tadi diam, membuka mulutnya membentak Jimin.
“Kalian ini selalu saja
bertengkar setiap kali bersama,” ucap Young Hee yang bosan melihat tingkah
kedua temannya.
RI RI POV
Di saat aku ingin menceritakannya, tiba-tiba
Choi Ssaem memasuki ruang kelas dan menaruh bukunya di tempat yang sudah
disediakan.
“Buka buku kalian halaman 109!” perintah Guru
Choi sambil membuka buku.
“Ne, Ssaem,” jawab murid-murid.
“Hari ini kita akan membahas tentang alat
reproduksi,” Choi Ssaem memberikan tema pelajarannya.
Aku sangat kesal dengan bab ini, sebab
membahas tentang kelamin manusia. Aku tahu sendiri, kalau dua laki-laki yang
ada di belakangku ini sangat bersemangaat membahas bab ini karena mereka mesum.
“Sel-sel yang terbentuk kemudian akan
menuruni tuba falopi menuju rahim. Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel
tersebut terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel saat tiba di
rahim, menjadi embrio. Kehamilan baru akan terjadi ketika embrio telah
menanamkan diri pada dinding rahim untuk kemudian berkembang. Proses ini
disebut implantasi. Pada saat implantasi, beberapa wanita dapat mengalami
pendarahan ringan selama 1-2 hari. Saat dinding rahim menguat, leher rahim juga
tertutup dengan cairan, sehingga menjadi tempat yang layak sebagai tempat bayi
berkembang. Ada kalanya terjadi kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang
telah dibuahi tertanam di luar rahim, contohnya di tuba falopi. Kondisi ini
merupakan kondisi gawat yang memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan
ektopik sering ditandai dengan sakit perut, pendarahan dan nyeri pada bahu. Pertanda
hamil dapat berbeda pada tiap wanita. Contoh tanda-tanda hamil adalah
lemas, mual, dan nyeri pada payudara,” jelas Choi Ssaem tentang pembuahan sel
telur.
“Apakah bentuk payudara akan mempengaruhi
tanda kehamilan pada wanita, Ssaem?” tanya Taehyung kepada Choi Ssaem.
Dasar pria mesum! Untuk apa dia menanyakan
soal bentuk payudara. Apakah itu penting untuknya? Dia membuat kepalaku pusing
saja.
“Ssaem, aku minta izin ingin ke ruang UKS,
sepertinya kepalaku sakit sekali,” izinku kepada Choi Ssaem yang sedang
menerangkan.
“Iya, baiklah. Apakah perlu seseorang
mengantarmu?” tanya Choi Ssaem yang juga sepertinya khawatir dengan keadaanku.
“Tidak perlu, Ssaem. Aku bisa ke sana
sendiri,” jawabku sembari berjalan ke luar kelas.
Saat aku menuruni tangga, ternyata di
lapangan terdapat kelas yang sedang melakukan olah raga basket. Aku sempat
mengabaikannya, namun wajah laki-laki yang etrkena sinar matahari membuatku
terkejut akan ketampanannya. “Bukankah itu laki-laki yang telah menolongku tadi
pagi?” tanyaku kepada diriku sendiri. “Aaaiiiiisssshhhhh, ternyata dia kelas
XII-2,” kataku terkejut.
“Sedang apa kau di sana?” suara perempuan
mengagetkanku.
“Apa kau sedang mengintip pangeranku?”
lanjutnya sambil menaikkan dagunya seolah pria itu adalah miliknya.
“Ani, aku hanya melihat kea rah lapangan.
Siapa yang kau maksud dengan pangeranmu?” tanyaku kepada perempuan yang sedang
mengambil bola.
“Siapa lagi kalau bukan Min Yoon Gi, alias
Suga,” jawabnya sambil menunjukkan senyum miringnya.
“Min Yoon Gi?” tanyaku
terkejut.
“Wae? Apa kau
menyukainya?” tiba-tiba aku dikejutkan lagi dengan pertanyaan gadis itu.
“Mwo? Menyukainya? Tidak
mungkin,” jawabku tak percaya.
Mengapa aku kecewa
begitu mendengar gadis itu menyebut Min Yoon Gi sebagai pangerannya. Apa
mungkin dia kekasihnya? Ahhh, pikiranku semakin kacau. Setelah gadis itu
meninggalkanku, aku langsung pergi ke ruang UKS untuk menenangkan pikiranku
yang berantakan. “Apa benar aku menyukainya?” aku bertanya-tanya pada angin
yang bertiup di sekitarku. Aku memasuki ruang UKS yang di dalamnya tidak ada
orang. Aku membaringkan diri pada kasur yang ada di sana, melihat sudut-sudut ruangan
dengan tatapan kosong. Hanya lelaki itu yang menjelajahi pikiranku saat ini.
Lelaki itu tampan dan manis, tapi sayang dia dingan dan selalu meemberi tatapan
sinisnya tadi pagi.
AUTHOR POV
Di tengah-tengah pikiran
Ri Ri, terdengar pintu terbuka dan sepasang kaki yang terpincang-pincang
memasuki UKS.
“Awwww,” katanya sambil
berjalan menuju kasur.
Setelah mendudukkan diri
di kasur, pria itu lalu berbaring dan menunggu Dokter sekolah datang untuk
memeriksanya.
“Dok, dia terkilir.
Cepat bantu sembuhkan dia,” kata seseorang yang baru melangkahkan kakinya ke
ruangan ini.
Melihat siapa yang
datang dari celah gorden pemisah, Ri Ri mengangga dan matanya melotot, “Lelaki
itu? Sedang apa dia di sini?” tanyaku dalam hati.
“Hyung, kenapa kau lama
sekali memanggil dokter?” ucapnya yang kesal menunggu.
“Mianhae, tadi aku harus
mencarinya dulu. Tenangkan dirimu Ho Seok,” kata Yoon Gi untuk menenangkan Ho
Seok.
“Ho Seok? Sepertinya aku
pernah mendengar nama itu,” kata Ri Ri yang sepertinya pernah mendengar nama Ho
Seok.
“Kira-kira siapa ya? Aku
jelas pernah mendengarnya. Aku tidak mungkin salah dengar,” Ri Ri meyakinkan
dirinya.
“Terkilirnya cukup
parah. Mungkin butuh waktu 2 bulan agar dia bisa mengikuti olah raga lagi,” kata
Dokter kepada Yoon Gi tentang keadaan Ho Seok yang sudah dianggap seperti adik
sendiri.
“2 bulan? Apakah tidak
bisa lebih cepat lagi, Dok?” tanya Ho Seok yang kecewa karena tidak bisa
bermain basket lagi.
“Sabar, Ho Seok. Kau
pasti bisa melewati ini. Kau masih melihat tim basket latihan lagi walaupun kau
tidak ikut melakukannya,” kata-kata Yoon Gi cukup membuat Ho Seok menundukkan
kepalanya.
“Laki-laki itu ternyata
memiliki kata-kata yang tidak aku sangka akan keluar dari mulutnya,” puji Ri Ri
kepada lelaki yang telah menolongnya.
Dokter pun berdiri dan
pergi meninggalkan UKS sembari mengatakan, “Kau pasti bisa melewatinya!” sambil
menepuk pundak Ho Seok.
“Hyung, aku tidak bisa
meninggalkan basket. Kau kan tahu sendiri bagaimana aku dengan basket. Bagaikan
sepasang kekasih yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa basket aku merasa kesepian,”
kata Ho Seok sambil memegang tangan Yoon Gi.
“Apa kau segila ini
tanpa basket? Makanya kau cari gadis agar kau tidak lagi kesepian,” goda Yoon
Gi sambil menyenggol lengan Ho Seok yang dibalas dengan senyuman.
Karena kepalanya sudah
merasa enak, Ri Ri mencoba membuka gorden dan mendapati dua sosok lelaki tampan
di hadapannya.
“Bukankah kau Park Ri
Ri?” tanya Ho Seok kepada gadis itu.
“Dari mana kau tahu
namaku? Apa aku mengenalmu?” tanyaku ragu.
“Kau teman Young Hee,
kan? Adikku,” lanjutnya menyeb ytkan nama adiknya.
“Oh iya. Kau rupanya Ho
Seok oppa yang selalu Young Hee banggakan,” jawabku yang baru ingat dengan nama
Ho Seok.
“Tapi mengapa kau
mengenaliku?” tanyaku penasaran.
“Karena aku selalu
mem…..,” sebelum menyelesaikannya Ho Seok langsung mengelak dari omongannya
“A..aaani, aku pernah melihatmu saat kau ke rumahku,” jelasnya.
YOON GI POV
Aku hanya terdiam
melihat dua manusia bernostalgia di hadapanku. Seperti kambing budeg aku
mendengarkan mereka, tapi aku sama sakali tidak mengerti apa inti dari omongan
mereka. Karena kesal aku langsung memarahi mereka, “Apa kalian sudah selesai?
Dan mengapa kau ada di sini?” tanyaku kepada gadis yang ada di depanku,
menatapku dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.
“Kepalaku pusing saat
mendengarkan Choi Ssaem menerangkan pelajaran. Itu alasanku kemari,” jawabnya
sambil memgang kepalanya.
“Apakah kau mengenalnya,
hyung?” tanya Ho Seok yang menatapku.
“Aku tidak mengenalinya.
Aku hanya pernah bertemu sesekali dengannya,” jelasku kepada Ho Seok.
“Benarkah begitu,
hyung,” tanyanya sambil mengeluarkan gaya aegyo-nya.
“Ne, apa kau puas dengan
jawabanku?” tanyaku yang juga mengeluarkan gaya aegyo-ku yang tak kalah
manisnya dengan Ho Seok.
RI RI POV
Aku meleleh seketika
melihat gaya aegyo Yoon Gi Sunbae. Rasanya ingin selalau memandangnya, tapi
tiba-tiba dia merubah ekspresinya secepat kilat sehingga aku langsung merubah
ekspresiku menjadi datar. “Aisssshhh,
dasar lelaki ini. Tidak bisakah mendiamkan aegyo-nya untuk beberapa menit?”
kesalku dalam hati sambil memperhatikan wajahnya yang tampan. Aku sepertinya
sudah jatuh hati dengan pria yang ada di depanku ini. Tapi aku baru saja
mengenalnya, mengapa aku langsung jatuh hati padanya. Apakah ini yang namanya
jatuh cinta pada pandang pertama? Jinjja? Aku tak percaya dengan hal ini. Aku
selalu membantah tentang pernyataan itu, tapi kali ini aku benar-benar percaya
akan pernyataan itu. “Aku menyukaimu Min Yoon Gi” kata hatiku saat ini yang
ingin kuungkapkan padanya sekarang juga.
--To Be Continue--
hahaha.. aku kira belum ada part 2 nya..
BalasHapusaahh.. aku makin jatuh cinta sama yun gi :*