Makalah Administrasi Perkantoran Bertelepon
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang operator telepon,
resepsionis, dan sekretaris, selain harus mempunyai kemampuan dan keterampilan
berkomunikasi, juga harus memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis layanan
dalam bertelepon. Sebelum menggunakan telepon ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh seorang pegawai, salah satunya adalah Etika Bertelepon. Seorang
pegawai, meskipun bukan operator telepon harus mengetahui etika bertelepon. Seseorang
yang mengetahui etika bertelepon berarti juga turut menjaga nama baik perusahaanya.
Orang yang menerima telepon dengan sikap yang menyenangkan, akan memberikan
kesan positif bagi perusahaanya. Sikap hormat dan ramah ketika bertelepon
merupakan hal yang sangat penting. Karena suara merupakan cerminan pribadi si
pelaku pembicaraan. Hal
ini perlu diperhatikan dengan seksama, mengingat dari tata cara seseorang
menerima telepon akan mewakili citra dari pimpinan maupun perusahaan atau
organisasi tempatnya bekerja. Maka dari itu etiket serta tata cara dan sopan
santun dalam bertelepon terutama saat bekerja sangatlah penting. Seseorang akan
dapat menyimpulkan bagaimana keadaan suatu perusahaan atau organisasi hanya
dengan cara mereka melakukan hubungan melalui telepon baik itu sebagai penelpon
maupun penerima telepon. Komunikasi jarak jauh atau bertelepon juga merupakan
hal yang mempengaruhi banyak sedikitnya informasi yang datang mauoun yang
keluar sebab mereka berkomunikasi menggunakan telepon dengan cara yang baik dan
benar.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa
yang dimaksud dengan Etika Bertelepon?
1.2.2 Hal
apa saja yang harus diperhatikan ketika bertelepon?
1.2.3 Apa
saja etika bertelepon?
1.2.4 Apa
saja yang tidak boleh dilakukan ketika bertelepon?
1.2.5 Apa
saja Janis – jenis layanan dalam bertelepon?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui etika yang harus diperhatikan ketika menerima
telepon
maupun menelepon
1.3.2
Untuk memperbaiki etika bertelepon yang belum dijalani
1.4 Metodologi Penulisan
Metode
yang digunakan dalam membuat makalah ini adalah dengan mencari informasi di
buku dan internet yang berhubungan dengan judul makalah ini.
1.5 Manfaat Penulisan
Dengan membaca Makalah “Etika Bertelepon”
ini, diharapkan dapat mengikuti tata krama dalam bertelepon sebagaimana tata
cara menerima maupun menelepon dengan baik, benar, dan sopan santun yang harus
dijaga.
1.6 Sistematika Penulisan
Rancangan sistematika makalah ini terdiri
atas beberapa bab yang kami rinci sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi
tentang latar belakang, rumusan penulisan, tujuan penulisan, metodologi
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Berisi
tentang hal – hal yang berhubungan dengan etika bertelepon.
BAB III : PENUTUP
Berisi
tentang kesimpulan dari keseluruhan isi makalah dan saran yang kami berikan
untuk pembaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Etika adalah kumpulan cara-cara dan
sikap yang baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. “Etika tidak hanya
ukuran prilaku yang baik saja bahkan merupakan teori yang membedakan baik dan
buruk sesuai dengan tingkat kecerdasan akal manusia”, seperti yang dikemukakan oleh Drs. Sidi Gajalba(1)
Sedangkan bertelepon merupakan proses
percakapan anatara dua orang yang jaraknya jauh dengan menggunakan perantara
telepon. Etika bertelepon adalah tata krama, sopan-santun,tata
pergaulan dalam bertelepon (menerima-melakukan kontak telepon) yang
meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah, hangat dan bersahabat.
2.2 Hal – hal Penting dalam Bertelepon
a.
Jangan biarkan telepon
berdering 2-3 kali segeralah angkat.
b.
Dengarkan mitra bicara dan berkonsentrasi
dengan pihak penelepon
c.
Berkatalah dengan sopan dan hangat,
hindari kata-kata yang bisa meyinggungi perasaan penelpon.
d.
Berikan respon secara tepat dan
lugas.
e.
Berbicar sepelunya dengan volume
suara cukup jelas, tegas, lancar serta hangat dan bersahabat.
f.
Siapkan perlengkapan seperlunya
ketika akan menelepon, seperti nomor telepon yang dituju, buku catatan, dan
pensil. Setelah itu tanyakan apakah penerima telepon punya waktu untuk
berbicara.
(1)
Drs. Sidi Gajalba
2.3 Cara
Menerima Telepon dan Menelepon dengan Baik dan Benar
2.3.1 Menerima Telepon
a.
Segeralah angkat jika telepon egarain.
b.
Ucapkanlah salam begitu anda
mengangkat telepon.
c.
Bila penelepon menanyakan orang
lain, tanyakan nama dan identitas orang yang dicari.
d.
Bila orang yang dituju tidak ada
ditempat maka beritahukan dengan sopan dan tawarkan pada penelepon untuk
meninggalkan pesan.
e.
Setelah menyelesaikan pembicaraan
dengan penelepon sebaiknya mengucapkan salam, dan jangan meletakkan gagang
telepon mendahului penelepon, tunggu sampai gagang telepon diletakkan atau
telepon ditutup selama dua atau tiga detik olah penelepon.
2.3.2 Menelepon
a.
Siapkan nomor telepon yang akan
dihubungi
b.
Tekan nomor telepon yang dituju dan
bila sudah tersambung dan pihak yang dituju sudah menggangkat, ucapkanlah
salam. Sebelum mengutarakan maksud dan tujuan pastikan bahwa nomor yang
dituju benar.
c.
Sebutkan identitas diri anda dengan
jelas lalu kemukakan keinginan anda untuk berbicara dengan orang yang dituju.
d.
Berikanlah selalu kesan ramah dan
ucapkan salam penutup untuk mengakhiri pembicaraan.
2.4
Etika Bertelepon
a.
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Mengucapkan salam wajib dilakukan dan mengenalkan diri agar lawan bicara kita
tahu dengan siapa dia berbicara.
b.
Menggunakan bahasa yang formal, baik,dan sopan. Berguna agar tidakada
kesalahpahamanarti dari lawan bicara sehingga mengetahui maksud dan tujuan dari
tema pembicaraan.
c.
Tidakberbicara dengan orang lain selagi menelepon.
Kita harusfokusdalam satu pembicaraan saja agar tidak ada kesalahan dalam
berbicara.
d.
Tidak berbicara sambil makan sesuatu atau mengunyah permen.
Jika kita berbicara sambil makan maka suara kita akan terdengar kurang jelas
oleh lawan bicara dan bahkan dapat membuat kita tersedak, karena makan sambil
berbicara.
e.
Berbicara tidak terlalu banyak basa basi. Jika terlalu
banya basa basi akan menambah biaya telepon, menyita waktu dan membuat lawan
bicara kita merasa bosan.
f.
Tidak berbicaradengan nada kasar apalagi membentak. Ini akan membuat kesan seperti
marah-marah dan membuat lawan bicara kita akan merasa dimarahi sehingga Ia akan
mengakhiri pembicaraan.
g.
Nada dan intonasi bicara tidak terkesan malas atau tidak ramah. Akan menyebabkan lawan bicara merasa
malas pula untuk berbicara dan malas meladeni atau bahkan tidak menghiraukan
apa yang sedang kita bicarakan.
h.
Mencatat pesan atau pembicaraan. Semua
pesan wajib dicatat agar kita tidak lupa akan pesan yang harus disampaikan.
i.
Jangan
pernah menyela ketika penelepon sedang berbicara
j.
Sampaikanlah pesan kepada orang yang dituju si penelepon.
Jika ada pesan maka pesan itu wajib disampaikan, karena setiap pesan itu pasti
penting bagi si penerima pesan.
k.
Simpulkan pembicaraan secara egaraingl,
selesaikan pembicaraan dengan kalimat yang menyenangkan misalnya “terimakasih
atas pesanan anda, kami berharap dapat menyambut anda pada hari itu” Ingatlah,
biarkan penelpon untuk menutup lebih dahulu telepon.
2.5
Hal – hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Bertelepon
a.
Hati-hati ketika bertelepon dalam
kondisi lelah, karena secara tidak langsung nada kesal ini akan terdengar
ketika kita berbicara dengan orang lain. Jika memang harus mengangkat telepon,
usahakan agar tidak ada nada lelah tersebut tidak kentara.
b.
Gunakanlah telepon perusahaan hanya
untuk kepentingan kantor, jangan sampai persoalan individu menggunakan
fasilitas ini. Hal ini akan menjelekkan citra perusahaan, apalagi jika sampai
telepon kantor dijadikan tempat ngobrol, hal ini tentu saja sangat memalukan
sekali.
c.
Materi pembicaraan yang disampaikan
hendaknya harus menyangkut urusan kantor.
d.
Selain menggunakan bahasa yang
resmi, santun, dan efektif, intonasi juga perlu diperhatikan. Kata-kata yang
menggunakan intonasi pastilah lebih menarik egaraing kalimat dengan nada yang
lurus.
e.
Pada saat menerima telepon dan
kebetulan orang yang dituju tidak berada di tempat, maka seorang pegawai harus
bisa menanganinya dengan cara yang bijak. Dengan cara mencatat pesannya,
diminta menelepon kembali, menanyakan kesediaan untuk menunggu dan lain-lain.
f.
Pandai-pandailah menangani orang
yang salah sambung ketika menelepon, atau disalurkan kebagian lain.
g.
Jika sipenelepon tetap hendak
berbicara dengan pimpinan. Sedangkan pimpinan tidak berada ditempat, atau
sedang rapat, maka penerima telepon harus pandai menyiasati masalah seperti
ini.
2.6
Hal – hal yang Tidak Boleh Dilakukan
Ketika Bertelepon
a.
Suara terlalu keras.
b.
Bicara ditelepon sambil makan atau
berdecak.
c.
Berbicara dengan orang lain selagi
berbicara ditelepon.
d.
Berbicara dengan nada kasar atau
membentak.
e.
Berbicara dengan nada memerintah.
f.
Membirkan penelepon menunggu terlalu
lama tanpa penjelasan.
g.
Nada dan intonasi terkesan malas atau
tak ramah.
2.7
Jenis – jenis Layanan Dalam Bertelepon
a.
On Line,
yaitu suatu keadaan di mana telepon yang dituju sedang dipakai. Biasanya yang
mengatakan on line adalah operator atau resepsionis.
b.
Collect
Call/Transferred Charge Calls, yaitu percakapan telepon yang
diminta seseorang di mana pembayaran pulsa teleponnya dibebankan kepada
penerima telepon atau kepada pemilik nomor telepon yang dituju.
c.
Long
Distance Calls, sering juga disebut hubungan
interlokal, yaitu percakapan telepon dengan tujuan ke kota/wilayah lain tetapi
masih dalam satu egara,
d.
City
Calls, biasa disebut hubungan egar, yaitu percakapan telepon yang
dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kota/wilayah.
e.
Personal
Calls, yaitu kegiatan menelepon melalui operator telepon, di mana
telepon hanya bisa disambungkan kepadanya bila orang yang dituju ada, dicatat
sebagai beban biaya pribadi.
f.
SLI
(Sambungan Langsung Internasional), yaitu hubungan telepon ke luar
negeri. Contoh : dari Indonesia ke Singapura. Caranya: tekan 001-tekan kode egara-tekan
kode wilayah-tekan nomor yang dituju.
g.
SLJJ
(Sambungan Langsung Jarak Jauh), yaitu hubungan telepon jarak jauh.
Caranya : Putar atau tekan nomor 100, setelah operator menjawab, segera
sebutkan nomor telepon anda, sebutkan nama kantor anda, sebutkan nama kota dan
nomor telepon yang dituju, sebutkan jenis permintaan yang dikehendaki, biasa
atau segera.
h.
International
Direct Dial Calls (IDD Calls), biasa disebut hubungan
internasional atau overseas call,
yaitu permintaan percakapan telepon jarak jauh antarnegara (dari satu egara ke egara
lain) dengan memutar nomor awalan internasional, kode egara, dan nomor regional
egara yang dituju. Hubungan ini dilakukan melalui operator telepon.
i.
Extension/Interline,
yaitu menelepon dengan menggunakan nomor extension, yaitu sambungan telepon
dari luar perusahaan/instansi ke nomor telepon yang terdapat di dalam
perusahaan /instansi. Misalnya : ada telepon masuk meminta disambungkan ke
bagian lain dengan nomor extension 234.
j.
Direct
Line, yaitu percakapan telepon yang dilakukan seseorang dari
luar perusahaan tanpa melalui operator telepon. Penelepon langsung dapat
memutar nomor telepon yang dituju.
k.
House
Phone, yaitu suatu fasilitas telepon yang disediakan untuk tamu,
biasanya di lobi hotel. Gunanya agar para tamu dapat menghubungi langsung nomor
telepon yang ada di dalam hotel tersebut. Misalnya: menelepon ke nomor kamar
tamu yang dituju.
l.
Incoming
Calls, yaitu menerima sambungan telepon dari luar perusahaan
melalui operator telepon perusahaan. Jika ada Incoming Call, tombol saluran
akan menyala, lalu tekan dan tanyakan ingin berbicara dengan siapa. Setelah
mendapat jawaban, segera sambungkan ke nomor yang dituju.
m. Out Calls, yaitu sambungan telepon dari dalam
kantor ke luar kantor.
n.
Toll Free
Calls, yaitu percakapan telepon di luar atau di dalam negeri
dengan sistem pelayanan otomatis, di mana biayanya ditanggung/dibebankan pada
orang yang dipanggil. Toll Free
Calls, ini biasanya digunakan di lingkungan bisnis.
o.
Person to
Person Calls, yaitu permintaan percakapan
telepon dengan pesan agar disambungkan ke orang tertentu.
p.
Department
To Department, yaitu sambungan telepon yang
terjadi di lingkungan/di dalam perusahaan, antara departemen satu dengan
departemen lain.
q.
Fixed
Time Calls, yaitu fasilitas untuk dihubungkan dengan orang tertentu
pada waktu yang telah ditentukan. Fasilitas ini dapat digunakan jika sebelumnya
anda telah mendaftarkan diri ke operator telepon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi,
pada hakikatnya Etika bertelepon adalah tata krama,
sopan-santun,tata pergaulan dalam bertelepon (menerima-melakukan
kontak telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah,
hangat dan bersahabat. Baik tidaknya penggunaan telepon di kantor, dipengaruhi
oleh etika yang dimiliki oleh si penelepon. Oleh sebab itu, perlu diusahakan agar memperoleh atau
menimbulkan kesan yang baik, jangan bicarakan dengan tergesa-gesa atau gugup.
Jika ada informasi yang harus Anda sampaikan kepada pihak yang bersangkutan,
sampaikanlah pesan tersebut dengan jelas agar penerima mudah memahami dengan
apa yang Anda katakana. Apabila Anda mendapat informasi dari si penelepon,
dengarkanlah pesan yang disampaikan agar Anda tidak meminta untuk mengulang
informasi yang sudah disampaikan. Hal ini sangat berpengaruh bagi citra
perusahaan atau organisasi tersebut dihadapan client maupun relasi bisnisnya.
Kesopanan, intonasi serta pilihan kata dalam berbicara juga hendaknya
diperhatikan dengan seksama.
3.2 Saran
Jangan mengutarakan hal-hal yang sekiranya
dapat menyinggung lawan bicara anda. Karena hal ini juga akan berpengaruh pada
perusahaan tempat anda bekerja, dan secara tidak langsung juga akan berpengaruh
terhadap kelangsungan karir Anda.
DAFTAR PUSTAKA
Internet
http://www.sandywarman.com/2015/09/etika-bertelepon-cara-melakukan.htmlhttp://antoniusiwansblog.blogspot.co.id/2014/12/13-tatacara-atau-etika-bertelepon-saat.html
Buku
Honiatri,
Euis. 2004. Berkomunikasi Melalui Telepon SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen. Bandung: Armico.
Honiatri, Euis. 2004. Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Bandung: Armico.
Honiatri, Euis. 2004. Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Bandung: Armico.
suka sama backgroundnyaaa :3
BalasHapusCiee ARMY:'v
BalasHapus