Perubahan dan Keberlanjutan Peristiwa Penjajahan Asing Hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
      Sejarah adalah ilmu tentang asal usul dan perkembangan masyarakat dan bangsa yang berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat dan bangsa di masa kini. Pendidikan Sejarah merupakan suatu proses internalisasi nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan kesejarahan dari serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar.

1.2 Identifikasi Masalah
      Penulisan makalah ini hanya membahas tentang perubahan dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

1.3 Metodologi Penulisan
            Kami mengambil bahan dari internet untuk melakukan penulisan makalah ini.

1.4 Manfaat Penulisan
      Untuk memberikan kepada pembaca tentang peristiwa pada masa sejarah yang pernah terjadi dan masih berkelanjutan dengan perubahannya.
  


 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan Bangsa Barat
a.       Perluasan penggunaan lahan
            Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan lahan perkebunan di Indonesia, tetapi juga melibatkan perusahaan.

b.      Persebaran penduduk dan urbanisasi
Persebaran penduduk yang pada umumnya dari Jawa ke luar Jawa, hingga sekarang di samping memiliki dampak sosial juga memiliki dampak ekonomi yang positif. Semula tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan Kalimantan, namun sekarang sebagian besar transmigran tidak lagi menjadi tenaga kerja murah tetapi berbalik menjadi majikan. Mereka dapat menggarap lahan dengan tanaman yang produktif seperti kelapa sawit, coklat, kopi, dan lain sebagainya. Dari aktivitas tersebut mereka dapat meningkatkan kondisi ekonominya. Di samping itu hasil produksi mereka telah dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak hanya masyarakat di lingkungan sekitar, namun sudah menjadi komoditas ekspor.

c.       Pengenalan tanaman baru
Pengaruh pemerintah Kolonial Barat dalam satu sisi memiliki pengaruh positif dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan perkebunan. Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan di Indonesia. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Indonesia.




d.      Penemuan tambang – tambang
Pembukaan lahan pada masa Kolonial Barat juga dilakukan untuk pertambangan minyak bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk pertambangan ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX.

e.       Transportasi dan komunikasi
Pada zaman penjajahan Belanda banyak dibangun jalan raya, rel kereta api, dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat. Pada transportasi laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di Indonesia.

f.       Perkembangan kegiatan ekonomi
Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa pemerintah kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi. Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang bervariasi. Rakyat mulai mengenal tanaman yang bukan hanya untuk dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah maupun swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa pemerintah Kolonial Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah ekspor. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi mengalami perkembangan, dilihat dari kualitas proses produksi dari tradisional ke teknologi modern. Dilihat dari hasil produksinya terlihat ada peningkatan kualitas. Dilihat dari distribusi juga mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari aktivitas distribusi yang pada awalnya hanya dilakukan antar daerah kemudian meningkat menjadi antar negara. Hal ini tampak dari peningkatan aktivitas ekspor-impornya. Sedangkan dilihat dari aktivitas konsumsi, masyarakat dapat menikmati hasil produksi dengan kualitas yang lebih baik.


g.      Mengenal uang
Untuk memahami perubahan masyarakat Indonesia di masa penjajahan, dapat dilihat dari perubahan penggunaan uang sebagai sarana tukar menukar. Pada masa sebelum kedatangan Bangsa-bangsa Barat, biasanya masyarakat melaksanakan aktivitas sehari hari secara bergotong royong. Misalnya dalam mengerjakan sawah, setiap kelompok penduduk akan mengerjakan secara bersama dari sawah satu ke sawah lainnya. Pada masa pemerintah Kolonial Barat, uang mulai dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja. Keberadaan uang sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri.

h.      Perubahan dalam pendidikan
Pendidikan pesantren berkembang di berbagai daerah Indonesia pada masa sebelum kedatangan Bangsa Barat. Bagaimana pendidikan pada masa kolonial Barat? Terdapat dua pendidikan yang dikembangkan pada masa pemerintah kolonial Barat. Pertama adalah pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah, dan yang kedua adalah pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat. Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di Indonesia menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia. Kamu dapat menemukan sekolah-sekolah yang telah berdiri sejak zaman penjajahan di kota provinsi tempat tinggalmu. Pada masa penjajahan Belanda juga telah berkembang perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada masa pemerintahan Kolonial Barat, terjadi diskriminasi pendidikan di Indonesia. Sekolah dibedakan menjadi dua golongan yakni sekolah untuk bangsa Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi. Hal ini mendorong lahirnya berbagai gerakan pendidikan di Indonesia. Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan modern di Indonesia. Sekolah-sekolah yang dipelopori berbagai organisasi pergerakan nasional tumbuh pesat pada awal abad XX. Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada masyarakat Indonesia. Munculnya elit intelektual menyebabkan lahirnya jenis pekerjaan baru seperti guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

i.        Perubahan aspek politik
Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan Bangsa Barat satu persatu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan. Pada masa kerajaan rakyat diperintah oleh raja yang merupakan Bangsa Indonesia. Pada pemerintah Kolonial Barat rakyat diperintah oleh bangsa asing. Kekuasaan bangsa Indonesia untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan oleh kekuasaan Bangsa Barat. Perubahan inilah yang paling penting untuk diperjuangkan. Tanpa kemerdekaan bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri. Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem pemerintahan baru. Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, pada masa pemerintah Kolonial Barat dikenal sistem pemerintahan Gubernur Jenderal, Residen, Bupati, dan seterusnya. Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya digantikan oleh kekuasaan pemerintah Kolonial Barat. Terbentuknya pemerintah Hindia Belanda dalam satu sisi menguntungkan bangsa Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daeah. Muncul perasaan senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda. Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan politik Hindia Belanda. Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan. Terdapat puluhan kerajaan di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, berbagai daerah tersebut disatukan dalam satu identitas Hindia Belanda.

j.        Perubahan aspek budaya
Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang mulai mengenal tarian-tarian Barat. Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Kamu juga masih dapat menelusuri bahasa-bahasa Belanda yang memengaruhi dalam kosa kata Bahasa Indonesia. Wawasan Agama Kristen diperkirakan telah sampai di Indonesia sejak zaman kuno melalui jalur pelayaran. Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya Topographica Christiana, bahwa pada abad ke-6 sudah ada komunitas Kristiani di India Selatan, di Pantai Malabar dan Sri Lanka. Dari Malabar itu Agama Kristen menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 650 Agama Kristen sudah mulai berkembang di Kedah (di Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada abad ke-9 Kedah berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran yang menghubungkan India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan terus ke Cina. Jalur inilah yang disebut-sebut sebagai jalur penyebaran Agama Kristen dari India ke Nusantara. Dalam aspek budaya juga terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat Indonesia. Penyebaran agama Kristen sangat intensif seiring dengan datangnya Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia pada abad ke-16. Kedatangan Bangsa-bangsa Barat itu semakin memantapkan dan mempercepat penyebaran Agama Kristen di Indonesia. Orang-orang Portugal menyebarkan Agama Kristen Katolik (selanjutnya disebut Katolik). Orang-orang Belanda membawa Agama Kristen Protestan (selanjutnya disebut Kristen). Agama Kristen diprediksi sampai di Indonesia sejak zaman kuno melalui jalur pelayaran.

2.2 Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan Jepang
a.       Indonesia dikuasai Jepang
Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari. Setelah menguasai Palembang, kemudian Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa, berhasil dikuasai oleh Jepang pada tangga l 5 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah pihak ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang Belanda) yang diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sejak saat itu seluruh Indonesia dalam kekuasan Jepang.

b.      Kebijakan pemerintah militer Jepang
Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia dengan berbagai cara. Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia seperti terlihat pada gambar. Selain itu Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
1)      Membentuk organisasi – organisasi social
2)      Pembentukan organisasi semi militer
3)      Pengerahan Romusha
4)      Eksploitasi kekayaan alam

c.       Strategi kaum pergerakan Kemerdekaan
1)      Memanfaatkan organisasi bentukan Jepang
2)      Gerakan bawah tanah
3)      Perlawanan bersenjata

d.      Kemunduran dalam bidang Ekonomi
Pajak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Di mana terdapat sistem pemerintahan pasti kemudian muncul pajak. Membayar pajak adalah wajib bagi seorang wajib pajak. Bayarlah pajak tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku! Jujurlah dalam membayar pajak, karena hasil pemungutan pajak akan digunakan untuk membiayai pembangunan.

e.       Kondisi pendidikan masyarakat
Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai tingkat rendah. Para siswa harus digembleng bersemangat Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang) dan lagu-lagu lain, menghormati bendera Hinomaru, melakukan gerak badan (taiso) dan seikerei.

f.       Pemaksaan budaya Jepang
Jepang berusaha “menjepangkan” Indonesia. Ajaran Shintoisme diajarkan pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan menghormat matahari, menyanyikan lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang. Pengaruh budaya ini menimbulkan pertentangan di berbagai daerah. Kamu dapat mengamati terjadinya perlawanan masyarakat pada masa pendudukan Jepang. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan perintah menghormati matahari.

g.      Kemerdekaan bangsa Indonesia
Pada masa akhir pendudukan Jepang terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan Indonesia. Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya. Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.

  


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Perubahan yang terjadi pada Indonesia terhadap penajajahan asing sangat berpengaruh ke berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Dari tulisan ini, mungkin dapat dilihat bahwa pada penjajahan bangsa Barat, lebh terlihat kemajuan untuk Indonesia sendiri sedangkan bangsa Jeepang hanya membawa dampak buruk untuk kehidupan Indonesia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan OSASCOM dan Passive Voice

Contoh Drama tentang Pergaulan Remaja

Resensi Novel Angkatan 20-an dan 30-an "Salah Asuhan"