FF BTS Min Yoon Gi "Pervert Namja" Diam-Diam, Mesum!!! Pt.5

Title        : Pervert Namja

Author    : Park Ri Ri

Maincast : Min Yoon Gi (Suga of BTS) - Park Ri Ri (Author)
                 - Kim Taehyung 
                 - Park Jimin 
                 - Ho Seok 
                 - Young Hee

Genre      : Romance

Length    : Chaptered











“Melakukan apa?”

“Bekas yang ada di leher Ri Ri. Itu kau kan yang melakukannya?”

Semua terdiam dan hanya menatap ke arah Yoon Gi dan Ri Ri yang duduk sebelahan.

Dengan mulut yang menganga, Ri Ri langsung memukul kepala Jimin keras dengan sendok yang dipegangnya.

“Awww, mengapa kau memukul kepalaku, hah?”

“ini salahmu. Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?”

“Apa salahnya? Aku hanya ingin tahu,”

“Tapi aku tidak suka dengan keingintahuanmu itu, Park Jimin”

Melihat dua sahabat itu bertengkar, Yoon Gi menyelesaikan makannya dan mulai menjelaskan kepada semuanya yang ada di meja makan tersebut.

“Kalau aku yang melakukannya, bagaimana?  Apa aku salah?”

“Tidak. Tenang saja, hyung. Aku akan membelamu dari anak bau kencur ini,” jawab Ho Seok membela Yoon Gi.

“Apa kau bilang? Kami bau kencur?” sahut Taehyung dengan wajah kesal.

“Wae? Kau berani denganku?” ancam Ho Seok sambil mengangkat sendoknya.

“Ani, hyung. Aku kan adik iparmu. Masa kau tega denganku,” jawab Taehyung dengan aegyo abstraknya.

“Hei, Park Ri Ri. Yoon Gi hyung sudah mengakuinya tapi kau belum mau mengaku juga, hah?” sambung Jimin yang memfokuskan pembicaraannya kepada Yoon Gi dan Ri Ri lagi.
“Sudah, aku pulang dulu,” jawab Ri Ri sambil mengambil tasnya dan hendak pulang.

“Tunggu. Biar kuantar kau pulang. Tidak baik seorang gadis pulang sendirian malam hari,” ucap Yoon Gi yang buru-buru mengambil jaketnya.

“Hati-hati kalian!” teriak Ho Seok sambil melambaikan tangan.

Di meja makan, hanya ada Ho Seok, Young Hee, Jimin, dan Taehyung yang saling makan tanpa ada yang bicara. Selesai makan, Ho Seok berdiri dan menuju kamarnya. Sebelum membuka pintu, Ho Seok berteriak kepada Taehyung.

“Taehyung, kau dan Jimin harus pulang sekarang. Tidak baik orang gila pulang malam-malam,” teriak Ho Seok sambil membuka pintu kamarnya.

“Orang gila? Bukankah yang gila hanya Taehyung?” pikir Jimin.

“Mengapa kau jadi mengataiku? Sudah ayo kita pulang,” ajak Taehyung.

“Young Hee, aku pulang dulu. Jangan lupa sebut namaku sebelum kau tidur agar aku datang di mimpimu,”

“Ya. Kau juga,” jawab Young Hee.

Mendengar perkataan Taehyung dan Young Hee, Jimin merasa jijik seperti mau muntah.

“Kata-katamu seperti orang waras,Tae” ejek Jimin.

Mereka akhirnya meninggalkan rumah Young Hee.

YOON GI POV

Aku tidak mau melihat gadisku pulang sendirian malam-malam begini. Banyak orang-orang jahat di luaran sana yang mengincar bibir gadisku. Aku tidak akan rela berbagi gadis dengan orang lain. Karena itu aku mengantarkan Ri Ri ke rumah, sekalian aku ingin tahu rumahnya biar aku bisa jemput dia besok untuk berangkat bareng. Di jalan, Ri Ri hanya terdiam menunduk sehingga menabrak tubuhku yang berhenti di depannya.

“Kenapa kau di situ? Cepat jalan?”

“Bisakah kau bicara dengan menatap?”

“Tidak. Aku tidak mau,”

“Kau tidak mau? Kau tahu apa yang akan kulakukan jika kau tidak menatapku?”

“Wae? Kenapa aku bisa bertemu namja sepertimu, hah?”

“Kenapa? Kau tidak suka?”

“Kau aneh,”

“Aneh? Aneh kenapa? Apa yang aneh?”

“Kau sudah punya yeoja, tapi kenapa kau malah seperti ini padaku?”

“Yeoja? Yeoja-ku itu kau,”

“Kau bohong,”

“Apa maksudmu? Kau tau sesuatu?”

“Aku pernah bertemu teman yeoja yang mengatakan kalau dia adalah yeoja-mu,”

“Benarkah? Kau cemburu?”

“Ani,”

“Jinjja. Kau cemburu kan?”
“Sudahlah, lupakan saja, sunbae”

Melihat wajah Ri Ri yang cemburu, aku senang dan bahagia. Aku mengeluarkan senyum sinisku yang membuat gadis itu malah menghindariku dan berjalan melewatiku. Karena takut kehilangannya, aku langsung mengejarnya.

“Apa yeoja yang kau maksud itu Ji Won?”

“Molla. Sudah, aku tidak mau membahas hal itu lagi,”

“Ayolah, jawab aku Ri Ri”

“Sudahlah. Lebih baik sekarang sunbae pulang,””

“Aku akan pulang kalau kau memanggilku oppa,”

“Sana. Aku tidak mau menurutimu. Tidak peduli dengan apa yang akan kau lakukan padaku. Karena ini di depan rumahku,”

“Aku juga tidak akan peduli dengan ancamanmu,”

Karena Ri Ri tidak menurutiku, ku angkat dagunya hingga mata kami bertatap langsung. Dan kudekatkan bibirku dengan bibirnya.

“Kau harus pulang, Oppa” ucap Ri Ri sambil menjauhkanku dari tubuhnya.

“Baiklah aku pulang. Besok kau akan aku jemput,”

Aku pun berbalik dan langsung meninggalkan Ri Ri dengan senang. Aku buka pintu apartemenku dan kurebahkan tubuhku di sofa karena aku teralu lelah untuk menuju kamar. Sebelum aku tidur, aku sempat menyebut nama Ri Ri, sosok yeoja yang selalu kurindukan setiap saat.



***
Aku menyakalan motorku untuk menuju ke sekolah. Dengan ruangan yang berantakan, aku mengunci apartemenku dan menjemput Ri Ri.

Di sana, ternyata Ri Ri sudah berada di depan rumah menuggu kedatanganku.

“Apa kau menungguku?”

“Ani. Aku menunggu Young Hee,”

“Young Hee sudah berangkat bersama Ho Seok,”

“Dari mana kau tahu?”

“Jelas aku tahu, tadi aku melihatnya di halte depan,”

“Ya sudah, aku akan menuju halte. Kau berangkat saja sendiri,”

“Kau akan telat jika kau tidak bersamaku,”

“Aku tidak peduli,”

“Dasar keras kepala”

Aku mengejar dia dengan motorku tapi tetap saja dia lagi lagi menolak tawaranku.


RI RI POV

Hari ini aku telat karena terlalu lama menunggu Young Hee tadi. Seharusnya aku bareng dengan Yoon Gi sunbae. Tapi aku malas melihatnya gara-gara kejadian semalam. Karena ketelatanku, aku dihukum membersihkan kaca halaman belakang sekolah. Gara-gara Young Hee aku telat.


“Dasar!!!!”

“Wae?”

“Kau?”

“Aku telat. Aku ingin menemanimu,”

“Bukankah kau mengendarai motor? Kenapa kau bisa telat?”

“Sudahku bilang aku ingin menemanimu. Aku ingin bersamamu,”

“Hentikan ucapanmu sunbae,”

“Bisakah kau mengerti perasaanku Park Ri Ri? Aku namja-mu. Seharusnya kau memanggilku Oppa,”

“Tapi akuuuu,”

“Kau masih penasaran dengan Ji Won?”

“Hhhhmmm..”

“Dia itu temanku dari kecil. Dia memang suka denganku, tapi aku tidak menyukainya karena sikapnya yang seperti anak kecil,”

“Jinjja? Kau tidak sedang berbohong kan?”

“Apa kau melihat kata bohong di dahiku?”

“Ani. Baiklah aku percaya padamu, Oppa”

“Kau memanggilku Oppa?”

“Ne,” sambil melontarkan senyumnya.
***
Di kelas, aku mendapat perhatian lebih semenjak Yoon Gi Oppa memjelaskan hubungan kami. Aku memasuki ruang kelas dan mendapati sorotan mata yang tajam dari teman-teman di kelasku.

“Lihat! Orang seperti dia bisa mendapatkan Yoon Gi sunbae yang keren,” ucap salah satu murid yang iri denganku

“Maafkan aku, Ri Ri. Tadi aku terpaksa tidak ke rumahmu karena disuruh Yoon Gi sunbae,” kata Young Hee meminta maaf.

“Mwo? Kau sengaja? Karena Yoon Gi Oppa?”

“Ne. Tadi ketika aku berjalan menuju rumahmu, Yoon Gi sunbae memintaku agar berbalik arah kembali ke halte,” jelasnya.

“Tidak apa-apa. Aku senang dengan kejadian ini,”

“Wae? Apa kau berangkat dengan Yoon Gi sunbae?”

“Ani. Tadi Yoon Gi Oppa meninggalkanku karena aku tidak mau bareng dengannya yang membuatku telat datang ke sekolah,”

“Lalu apa yang membuatmu senang?”

“Ternyata dia menungguku datang ke sekolah. Jadi kami berdua dihukum karena telat,”

“Ternyata Yoon Gi sunbae serius denganmu Ri Ri,”

“Mungkin,”

AUTHOR POV

Pada saat Ri Ri membuka ponselnya, dia mendapat pesan dari Yoon Gi,

From     : Bibir Manis
                                Sepulang sekolah temui aku di parkiran!

Ri Ri merasa senang karena akan bertemu dengan kekasihnya sepulang sekolah.

***
“Krrrriiiiiiiing……..”

Ri Ri dengan terburu-buru segera pergi menuju parkiran. Di sana, dia sudah dapat melihat Yoon Gi yang sudah berdiri di samping motornya menunggu seseorang. Namun, di saat Ri Ri ingin mendekatinya, tiba-tiba seorang gadis berjalan ke arah Yoon Gi dan berbicara dengannya. Setelah diperhatikan, ternyata gadiss itu adalah Ji Won. Ri Ri langsung mengepalkan tangannya karena merasa kesal dengan Yoon Gi yang telah membuatnya cemburu. Akhirnya, Ri Ri mengirim pesan kepada Yoon Gi,

From : Gadisku
Sepertinya aku tidak bisa menemuimu karena kau tertutup oleh seorang gadis yang sedang berbicara asik denganmu. Lupakan saja ajakanmu tadi.

Menyadari keberadaan Ji Won yang ada di hadapannya, Yoon Gi langsung melihat kearah sekitar dan mencari sosok Ri Ri yang sepertinya tidak jauh dari parkiran. Benar saja, Ri Ri berada di dekat gerbang sekolah dan menyandarkan tubuhnya pada tembok di sana. Yoon Gi menyalakan motornya meninggalkan Ji Won dan menuju ke arah Ri Ri berada.

“Yoon Gi dengarkan aku kalau sedang bicara. Mengapa kau lebih memilih gadis itu dari pada aku, hah?” teriak Ji Won dari kejauhan.

Yoon Gi menghentikan motornya dan mematikannya lalu turun dari motornya untuk melihat keadaan Ri Ri yang sedang menitikan air mata di pipinya. Karena tidak tahan, Yoon Gi langsung memeluk Ri Ri dari belakang berharap gadis itu akan diam dan dapat memaafkannya. Sambil memeluk Ri Ri, Yoon Gi menjelaskan tentang keberadaan ji Won tadi yang disalah artikan oleh Ri Ri. Gadis itu hanya mengisakkan tangisannya dan semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Yoon Gi dan dibalas dengan elusan tangan pada kepaalanya.

“Maafkan aku yang telah membuatmu seperti ini,” mohon Yoon Gi.

“Aku terlalu takut kehilanganmu, Oppa. Apalagi gadis itu adalah teman kecilmu,”

“Walau banyak gadis yang berada di dekatku, hanya kau yang dapat menghentikan langkahku,”

“Kau jangan mengeluarkan kata-kata manis untukku. Aku takut kalau kata-kata itu hanyalah omong kosongmu,”

“Aku serius. Aku tidak pernah main-main dengan kata-kataku. Hanya gadis special yang bisa membuat aku mengejarnya. Itu adalah kau,”

“aaaahhhhh,,,” Ri Ri semakin mengeraskan suara tangisannya.

“Apa kau ingin ikut denganku?” tanya yoon Gi.

“Kemana?”

“Apartemenku,”

“Hhhhmmm,”

“Kajja,” ajak yoon Gi sambil menarik tangan Ri Ri mendekati motornya.


Yoon Gi mengetikkan kode apartemennya. Setelah membukanya, Ri Ri hanya terdiam melihat isinya yang berantakan seperti kapal pecah. Buku yang berserakan, pakaian yang berada di atas sofa membuat semua terlihat buruk.

“Kau adalah namja yang malas, Oppa”

“Aku bukannya malas. Aku hanya tidak ada waktu untuk merapikannya,”

“Ya sudah. Aku akan merapikan ini,”
“Tidak usah. Aku mengajakmu ke sini bukan untuk merapikan apartemenku, tapi…”

Sebelum Yoon Gi menyelesaikan omongannya, Ri Ri sudah beranjak dari tempatnya dan mulai mengambil buku yang berserakan satu per satu dan diletakkannya dengan rapi. Karena merasa kasihan melihat Ri Ri, Yoon Gi membantunya dengan mengambil pakaian yang ada di atas sofa. Hingga semuanya keliatan bersih, mereka baru beristirahat dengan menyandarkan tubuh ke sofa. Yoon Gi menatap ke arah Ri Ri yang mengeluarkan keringat karena kelelahan.

“Kau sepertinya lelah,” ucap Yoon Gi sambil memberikan sapu tangannya.

“Sedikit,” jawabnya.

“Kau istirahatlah dulu. Aku ingin mandi untuk membersihkan tubuhku,” kata Yoon Gi sembari berdiri menuju kamar mandi.

Setelah beberapa ment membersihkan tubuhnya, Yoon Gi keluar dan melihat Ri Ri memejamkan matanya di sofa. Merasa tidak tega, Yoon Gi mengambil selimut dari kamarnya untuk menutupi tubuh gadis mungil itu. Di saat ingin meletakkan selimut ditubuhnya, Yoon Gi tidak sengaja melihat bibir Ri Ri yang meggoda. Bibirnya begitu sexy dan merah yang dapat membuat semua namja tertarik untuk menikmatinya. Dari pada sayang untuk dilewatkan, Yoon Gi langsung menempelkan bibirnya pada bibir Ri Ri yang membuat gadis itu terbangun kaget.

“Apa yang kau lakukan?” kagetnya sambil berusaha menjauhkan tubuh Yoon Gi dari tubuhnya.

Karena tenaga Yoon Gi lebih besar, gadis itu hanya bisa diam menikmati perlakukan Yoon Gi yang mulai menjelajahi bagian dalam mulutnya. Ri Ri hanya bisa mendesah pelan yang membuat Yoon Gi semakin bernafsu melahap bibirnya. Ketika tangan Yoon Gi mencapai kancing atas seragam Ri Ri, tiba-tiba sepasang mata melihat adegan yang seharusnya tidak dilihat oleh siapa pun.

“Kalian sedang apa?” suara Ho Seok mengagetkan dua insan yang sedang bercumbu di atas sofa.

Mendengar Ho Seok, Yoon Gi langsung melepaskan bibirnya dan berdiri seolah tidak terjadi apa-apa. Ho Seok sudah biasa datang ke rumah Yoon Gi sehingga dia tahu password apartemen namja manis itu. Ho Seok yang terdiam melotot hanya bisa menghela nafasnya yang terasa berat.
“Sepertinya aku salah tempat,” ucap Ho Seok sambil mengggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Untuk apa kau ke sini?” tanya Yoon Gi.

“Aku hanya ingin main ke sini. Bukankah aku sudah biasa ke sini. Kenapa kau jadi kaget seperti ini?”

“Oh, iya. Aku lupa. Mungkin gara-gara ada yang lebih penting darimu sekarang,”

“Hyung, ternyata kau melupakanku untuk gadis ini. Aku kecewa padamu hyung,” canda Ho Seok.

“Kau kenapa jadi dramatis seperti ini, J-Horse?”

“Maafkan aku yang telah mengganggumu, hyung. Aku akan datang lagi besok,” kata Ho Seok yang meninggalkan apartemen Yoon Gi.

“Aiiisshhh, orang itu mengganggu saja,”

Setelah melihat Ho Seok pergi, Yoon Gi buru-buru menutup pintu dan menatap ke arah Ri Ri dengan penuh nafsu. Melihat tatapan Yoon Gi, Ri Ri sepertinya tahu apa yang akan namja itu lakukan kepadanya. Mungkin gadis itu sekarang berpikir tidak akan bisa pulang karena ulah namja mesum itu. Namun, ketika Yoon Gi ingin melanjutkan aksinya lagi tiba-tiba suara dering ponsel berbunyi. Setelah melihat nama yang tertera di polsenya, Yoon Gi langsung meletakkannya kembali di meja dekat sofa. Karena dering ponselnya tidak juga berhenti, dengan kesal namja itu mengangkatnya dengan penuh emosi.

“Apa lagi?” teriak Yoon Gi untuk orang di sebrang telponnya.

“Ah, hyung. Aku hanya ingin bilang SEMANGAT,”

“Aiiisssshhhh,”

Yoon Gi langsung menutup ponsel dan mengakhiri pembicaraannya dengan Ho Seok. Ri Ri senang melihat ekspresi Yoon Gi yang tidak mau diganggu dari aksinya tadi. Yoon Gi hanya bisa melihat ke arah Ri Ri dengan senyumnya dan dibalas dengan tawa kecil dari mulut Ri Ri.

“Wae?” kata Yoon Gi.

“Ani. Kau terliht lucu dengan ekspresi itu,”

“Tapi aku tetap terlihat tampan, kan?” godanya sambil melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti tadi.

Ketika bibir mereka mulai bermain lagi, ternyata sekarang giliran ponsel Ri Ri yang berbunyi. Melihat nama eomma yang tertera di layar ponselnya, Ri Ri langsung menghentikan Yoon Gi dan menjawab telponnya. Yoon Gi hanya mendengus kesal mendengar eomma Ri Ri yang menyuruh pulang anaknya.

“Kenapa semua orang tidak suka melihatku senang, hah?” ucap Yoon Gi.

“Wae? Kau ingin marah dengan eomma-ku?”

“Ani. Aku marah pada diriku sendiri yang tidak bisa mempercepat ciumanku tadi,”

“Antarkan aku pulang sekarang,”

“Tidak mau,”

“Kalau kau tidak mau, aku tidak akan menemuimu lagi besok,”

“Mwo? Ya sudah aku antarkan, ayo” sambil mengambil jaket dan kunci motornya.


--To Be Continue--



 Semoga FF yang aku buat dari Pt.1 ini banyak yang suka yaaa.....
Mianhae kalau kata-katanya sedikit agak menyimpang atau menyinggung reader....














Komentar

  1. ayo lanjut author yang cantik.. penasaran tau.. ayo lanjut lah.. oke..oke ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan OSASCOM dan Passive Voice

Cerpen "Si Tukang Bohong"

Resensi Novel Angkatan 20-an dan 30-an "Salah Asuhan"