Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada Anak Terhadap Prestasi Siswa
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Terima kasih peenulis ucapkan kepada Bapak Theopillos Mardjono selaku guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dan pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan Karya Ilmiah ini.
Dalam hal ini penulis mencoba untuk meneliti tentang “Seberapa Besar Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada Anak Terhadap Prestasi Akademis Anak Kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.”
Adapun pembuatan Karya Ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui “Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada ANak Terhadap Prestasi Akademis Anak Kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.”
Penulis menyadari Karya Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dalam rangka memperbaiki Karya Ilmiah ini.
Jakarta, Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………. i
LEMBAR PERSEMBAHAN …………………………. ii
MOTTO …………………………. iii
ABSTRAK …………………………. iv
KATA PENGANTAR …………………………. v
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………. 1
1.2 Identifikasi Masalah …………………………. 3
1.3 Pembatasan Masalah …………………………. 4
1.4 Rumusan Masalah …………………………. 5
1.5 Tujuan Masalah …………………………. 6
1.6 Kegunaan Penelitian …………………………. 7
1.7 Sistematika Penelitian …………………………. 8
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian …………………………. 10
2.1.1 Pengaruh …………………………. 10
2.1.2 Perhatian …………………………. 12
2.1.3 Orang Tua …………………………. 14
2.1.4 Anak …………………………. 17
2.1.5 Prestasi Akademis …………………………. 18
2.2 Kerangka Berfikir …………………………. 20
2.3 Hipotesis …………………………. 21
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pemilihan subjek …………………………. 22
3.2 Pendekatan Penelitian …………………………. 23
3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………. 24
BAB IV : PENGOLAHAN DATA
4.1 Validasi ……………………….... 25
4.2 Penyajian Data ………………………… 26
4.2.1 Tabel Turus ………………………… 26
4.2.2 Tabel Angka ………………………… 30
4.2.3 Tabel Frekuensi ………………………… 34
4.3 Uji Relasi ………………………… 35
4.4 Kesimpulan Analisis ………………………… 36
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………… 37
5.2 Saran ………………………… 38
SUMBER BELAJAR ………………………… 39
LAMPIRAN ……………………….... 41
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Orang tua sebagai orang yang berperan besar dalam memperhatikan perkembangan anaknya, seharusnya memberikan perhatian yang membuat anaknya terasa nyaman. Seorang anak yang ditinggal orang tuanya bekerja, merasa kesepian dan bingung apa yang harus dilakukan ketika berada di rumah. Tahap-tahap seperti ini akan membuat anak kehilangan kendali sehingga menjadi liar tanpa sepengetahuan oranng tua.
Jika anak sudah lepas kendali, maka akan menjadi peluang bagi anak untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan. Hal ini jangan dianggap sepele karena seorang anak bisa saja terjerumus dalam pergaulan bebas sehingga merubah sikap dan kebiasaan seseorang baik remaja maupun dewasa. Apabila anak sudah terjerumus ke dalamnya, hanya orang tualah yang dapat menghentikannya dengan merubah keadaan rumah yang awalnya sepi menjadi sedikit harmonis.
Pada akhirnya, orang tua pasti akan tahu perkembangan anak dalam waktu cepat maupun lambat. Kalau orang tua sudah mengetahuinya, orang tua pasti akan langsung menasehatinya dengan penuh emosi sehingga membuat anak tambah liar karena kata-kata emosi yang keluar dari mulut orang tuanya. Padahal, dalam kondisi yang seperti ini, orang tua seharusnya menasehati anaknya dengan kepala dingin. Kemarahan orang tua akan menjadi alasan untuk anak lebih betah di sekolah atau di rumah teman disbanding di rumahnya sendiri.
Kembali pada perhatian orang tua, belajar juga harus diperhatikan dengan baik. Karena belajar merupakan salah satu sarana proses perkembangan seorang anak. Jika anak jarang berada di rumah, maka anak tidak akan belajar. Walaupun belajar, pikiran anak tidak akan menyatu pada pelajaran. Anak tersebut patut mendapat nilai yang jelek bahkan tidak lulus sekaligus. Inilah yang ditakutkan para orang tua di rumah saat anak sedang menghadapi ujian. Apabila anak tidak belajar, dapat dipastikan hasil nilainya akan jelek dan berujung tidak lulus atau lulus dengan nilai yang kecil. Akhirnya anak tidak mampu bersekolah di sekolah lanjutan yang diinginkan.
Kalau anak masuk sekolah yang tidak diinginkan, dia akan malas sekolah, tidak mengerjakan tugas, dan mendapat nilai jelek lagi, lagi, dan lagi. Jika sudah seperti itu, anak hanya bisa meminta uang kepada orang tuanya. Orang tua akan selalu memaksa anaknya untuk sekolah walaupun anaknya sudah menentang. Orang tua terus menasehatinya sampai lelah tetapi anak itu tidak akan mendengarkannya karena sudah terpengaruhi oleh pergaulan. Kelak dewasa anak akan susah mencari pekerjaan karena pendidikan yang terlalu rendah. Jadi tidak ada perusahaan yang mau menerimanya. Kalu sudah menjadi penganggurang, anak tersebut dapat memastikan masa depannya yang suram dan tidak mempunyai tujuan hidup. Semua masalah yang dihadapinya akan terasa sulit untuk dijalani.
Oleh karena itu, penelitian tentang “Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada Anak Terhadap Prestasi Akademis Anak Kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta Tahun 2014-2015” saya lakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat ditemukan masalah sebagai berikut.
1.2.1. Mengapa orang tua kurang memberi perhatian anaknya dalam belajar ?
1.2.2. Apakah anak menjadi tidak terurus ?
1.2.3. Apakah anak menjadi tidak betah di rumah ?
1.2.4. Benarkah anak tidak pernah belajar ?
1.2.5. Apakah nilai anak menjadi jelek ?
1.2.6. Apakah anak tidak lulus ?
1.2.7. Benarkah anak jadi malas sekolah ?
1.2.8. Apakah anak akan menjadi pengangguran ?
1.2.9. Apakah masa depan anak suram ?
1.2.10. Apakah anak dapat menjalani hidup dengan baik ?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penulis akan membatasi penelitian pada :
1.2.1. Mengapa orang tua kurang memberi perhatian anaknya dalam belajar ?
1.2.5. Apakah nilai anak menjadi jelek ?
1.4 Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumusan masalah penelitian sebagai berikut :
“Apa pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis anak kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.”
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan:
1.5.1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak
1.5.2. Untuk mengetahui akan sampai mana pengaruh anak yang kurang diperhatikan orang tua
1.5.3. Untuk memberikan solusi bagaimana cara mengatasi anak yang kurang berprestasi karena kurang perhatian orang tua
1.6 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap orang tua lebih memperhatikan anaknya untuk menjadi siswa yang berprestasi di sekolah. Karya Ilmiah ini berguna untuk menambah wawasan pembaca dan pola pikir pembaca, khususnya peneliti.
1.7 Sistematika Penelitian
Penyajian hasil penelitian ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Kegunaan Penelitian
1.7 Sistematika Penelitian
Bab II : Landasan Teori
2.1 Pengertian
2.2 Kerangka Berfikir
2.3 Hipotesis
Bab III : Metodologi Penelitian
3.1 Pemilihan Subjek
3.2 Pendekatan Penelitian
3.3 Metode Pengumpulan Data
Bab IV : Pengolahan Data
4.1 Validasi
4.2 Penyajian Data
4.3 Uji Relasi
4.4 Kesimpulan Analisis
Bab V : Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk melaksakan penelitian dan membahas masalah prestasi akademis pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Maka diperlukan kajian – kajian teori.
2.1 Pengertian
2.1.1 Pengaruh
Dalam kehidupan sehari – hari sebagai manusia mempunyai pengaruh social. Hal itu bisa terjadi dalam keluarga dan masyarakat. Pengaruh itu bisa positif dan bisa negative. Seperti dikatakan Wiryanto “Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.”1
Hal senada disampaikan oleh Uwe Becker “Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.”2
Pengaruh dapat mengubah kekuasaan. Seperti yang dikatakan Norman Barry “Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya”3
Hal senada disampaikan oleh Albert R. Roberts & Gilbert “Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.”4
Hal senada dikatakan oleh Sosiologi Pedesaan “Pengaruh adalah kekuasaan yang bisa mengakibatkan perubahan perilaku orang atau kelompok lain.”5
Hal senada dikatakan oleh Bertram Johannes Otto Schrieke “Pengaruh adalah bentuk dari suatu kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.”6
Pengaruh menentukan kualitas sesuatu. Seperti yang dikatakan oleh M. Suyanto “Pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.”7
Pengaruh merupakan hal penting dalam dunia politik. Seperti yang dikatakan oleh Jon Miller “Pengaruh adalah komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.”8
Pengaruh dapat merubah diri seseorang. Seperti yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849) “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”9
Pengaruh muncul dari diri seseorang yang dapat merubah sesuatu. Seperti yang dikatakan oleh Surakhmad (1982:7) “Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.”10
2.1.2 Perhatian
Perhatian keluar dari hati seseorang dengan tulus dan atas kesadaran diri. Seperti yang dikatakan oleh Slameto (1995:105) “Perhatian adalah Keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang di dalam maupun yang di luar individu.”1
Hal senada tertuang dalam Istilah psikologi “Perhatian diartikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh organisme dan kesadaran seseorang.”2
Hal senada diungkapkan oleh Drs. Dakir “Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik di dalam maupun di luar diri kita.”3
Hal senada diunkapkan oleh Ramayulis (1994:175) “Perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakuakan.”4
Adapun Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perhatian :
Perhatian dapat dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu. Faktor-faktor ini dapat berupa faktor obyektif dan subyektif. Yang dimaksud dengan faktor obyektif adalah sifat daripada obyek atau benda-benda yang menarik perhatian kita terlepas dari kemauan dan pengalaman kita. Sedang faktor subyektif adalah faktor-faktor berhubungan dengan keadaan, kondisi diri pribadi, sikap dan batin tertentu yang memperhatikan obyek tersebut.
a. Yang termasuk dalam faktor-faktor obyektif.
1. Perangsang yang berubah-ubah menarik perhatian kita.
2. Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
3. Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
4. Perangsang yang tiba-tiba menarik perhatian kita.
5. Benda-benda yang mempunyai bentuk tertentu akan lebih menarik
perhatian kita daripada benda-benda yang bentuknya tidak tertentu.
6. Benda-benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar kita biasanya menarik perhatian itu.
b. Yang termasuk dalam faktor-faktor subyektif antara lain :
1. Pekerjaan yang sedang kita laksanakan menentukan perhatian.
2. Keinginan menentukan perhatian.
3. Minat (interest) menentukan perhatian.
4. Perasaan menentukan perhatian.
5. Mode menentukan perhatian.
6. Keadaan yang dibayang-bayangkan mengarahkan perhatian kepada segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan itu.
7. Kebiasaan menentukan perhatian.
2.1.3 Orang Tua
Orang tua diartikan sebagai orang yang selalu mendukung anaknya dalam melakukan hal yang positif. Secara biolagis, orang tua diartikan sebagai orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita dari kecil hingga tiba saatnya untuk membentuk keluarga baru.
Peran Orang Tua :
1. Orang Tua Sebagai Pendidik Dalam Keluarga
Dalam pendidikan guru merupakan elemen terpenting. Ia merupakan ujung tombak, bahkan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi bagaiman siswa memandang guru. Dirumah orang tua berperan sebagai guru. Layaknya guru di sekolah, maka orang tua paling tidak berupaya bersikap seperti guru.
Seorang guru yang baik dan memberikan teladan dapat memberi kasih sayang serta kecintaan pada yang diajar. Seperti yang dikemukakan oleh Jamaludin 2002:36 “Kepribadian guru seperti memberi perhatian hangat dan suportif (memberi semangat) diyakini bisa memberikan motivasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi siswa.”
Secara khusus orang tua yang berperan sebagai guru harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
Sesering mungkin memanfaatkan pertanyaan dengan memperhatikan kemampuan anak. Pertanyaan itu tidak hanya terfokus pada pelajaran di sekolah akan tetapi terhadap masalah-masalah lain yang berkaitan dengan kehidupan masa depannya.
Menjaga agar makan pendidikan di rumah tetap terjaga. Untuk melakukan sesuatu maka orang harus selalu memberikan pengarahan kepada anaknya untuk selalu berorientasi kepada pendidikan atau belajar.
2. Orang Tua sebagai Penentu kwbijakan masa depan anak
Orang tua sangat berperan dalam mengarahkan anak untuk memilih dan menjalankan kehidupan masa depan anak. Dengan adanya orang tua dan pendidikan, manusia akan menjadi pandai dan pada akhirnya mampu menerjemahkan niali-nilai yang terkandung dalam ajaran agama.
Sebagai penentu kebijakan masa depan anak, seharusnya orang tua memahami bahwa pembinaan kepribadian anak dalam menuju arah masa depan tidak hanya dilakukan setelah anak lahir, melainkan semenjak didalam kandungan. Oleh karena tiu kita dibimbing oleh agama, dimana ketahanan mental dan moral cukup kuat untuk menempuh dan menentang segala pengaruh negatif, dari manapun datangnya maka perlu sekali unsur-unsur agama itu terjalin dalam kepribadian anak yang masih dalam kandungan, melalui sikap yang baik yang dijadikan sebagai praktek kehidupan kedua orang tua anak.
Sebagai orang tua yang dijadikan sebagai pedoman penentu masa depan anak, maka kewajiban orang tua menyekolahkan anak. Pada usia sekolah ada hal-hal yang perlu dicapai, diantaranya yaitu:
Mengemabangkan rasa iman dalam diri anak
Membiasakan anak melakukan dzikir sebagai permulaan hidup Islam
memberikan bimbingan dalam mengembangkan sikap-sikap kemasyarakatan anak.
memupuk kecerdasan, kecekatan, dan keterampilan melalui latihan-latihan panca inderar.
membantu anak mencapai kematangan fisik dan mental menuju masa depannya.
2.1.4 Anak
Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang akan membantu orang tua saat sudah tua. Seperti yang dikatakan oleh Dra. Suryana “Anak adalah rahmat dan amanat Allah, penguji iman, media beramal, bekal di akhirat, unsur kebahagiaan, tempat bergantung di hari tua, penyambung cita-cita, dan sebagai makhluk yang harus dididik.”1
Anak adalah orang yang masih berumus 1 – 20 tahun. Seperti yang tertian dalam UU RI No. 4 Tahun 1979 “Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah.”2
Anak adalah orang yang masih mempunyai pemikiran yang balum matang atau masih bertanya – tannya. Seperti yang dikataakan oleh Majalah Dharma Wanita “Anak adalah seorang yang bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatunya berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.”3
Anak adalah satu – satunya harapan orang tua. Seperti yang dikatakan oleh Nurhayati Pujiastuti “Anak adalah buah hati orang tuanya, tempat orang tua menaruh harapan ketika tua dan tidak mampu kelak.”4
2.1.5 Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah hasil belajar seseorang yang pernah dilalui. Seperti yang dikatakan oleh Suryabrata (2002) “Prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) yang diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement).”1
Prestasi akademik adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu keberhasilan. Seperti yang dikatakan oleh Setiawan (2006) “Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal.”2
Prestasi akademik adalah perubahan prestasi yang sebelumnya kurang menjadi lebih berarti dan langsung dapat dinilai dengan latihan tes yang dapat menambah kemampuan belajar. Seperti yang dikatakan oleh Sobur (2006) :
“Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar.”3
2.2 Kerangka Berfikir
Berdasarkan deskripsi teori di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa apa yang telah dideskripsikan oleh para ahli memang benar adanya. Bahwa perhatian orang tua mempengaruhi prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
2.3 Hipotesis
Hipotesis alternative (Ha)
Ada pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis anak kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
Hipotesis nol (H0)
Tidak ada pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis anak kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pemilihan Subjek
Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu/elemen yang bersifat homogeny (menjadi anggota dalam satu kesatuan yang akan diikuti objek populasi). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan penulis adalah jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
Sampel
Sampel adalah bagian yang mewakili populasi. Sampel yang digunakan ini sebanyak 80 orang yang mewakili seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
3.2 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitin ini, pengumpulan data dilakukan melalui pengisian angket. Jenis data yang digunakan dalam penyajian hipotesa berupa angka-angka pengamatan langsung dari hasil yang diperoleh dalam pengisian angket. Setelah memperoleh data dari sampel yang ada, hasilnya dimasukkan ke dalam table pengamatan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan menggunakan teknik sampling. Angket berisi pernyataan – pernyataan yang berhubungan dengan pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015. Angket disebar 30% dari populasi yang berjumlah 238 peserta didik kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Validasi
(?R)/(?P)=80/238=0,33613445
4.3 Uji Relasi
Dari tabel frekuensi dimasukkan ke dalam rumus relasi ‘R’
R=(N?XY-(?X)(?Y))/?(??X?^2-(X)^2 x ?(?N?Y?^2-?(Y)?^2 ))
R=(8 . 113425-(1291) (709) )/(?209325-(1291)?^2 x ?(80 . 63825-?(709)?^2 ))
R=(907400-915319)/(209325-1666681 x ?(8 . 63825-502681 ))
R=(-7919 )/?(-1457356 x ?(8 (-438856)))
R=(-7919)/?(-1457356 x (-?(3510848 )))
R=(-7919)/?(-1457356 x (-1873,7257))
R=(-7919)/?2730685391
R=(-7919)/52255,9603
R=-0,15154252
4.4 Kesimpulan Analisis
Berdasarkan hasil uji relasi sebesar -0,15154252, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perhatian orang tua mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015. Hal ini berarti bahwa semakin baik atau positif perhatian orang tua maka akan semakin tinggi prestasi akademis yang dimiliki oleh siswa dan begitu pula sebaliknya.
2. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa faktor perhatian orang tua mempunyai peranan penting dalam meningkatkan prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015.
5.2 Saran
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya lebih meningkatkan prestasi akademis yang dilaksanakan oleh sekolah serta dapat meningkatkan terhadap penguasaan materi pelajaran, dan ketrampilan-ketrampilan dalam memecahkan masalah, jangan mudah putus asa untuk mencapai cita-cita dimasa depan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Pihak sekolah agar melengkapi sarana prasarana bimbingan konseling, bekerjasama dengan instansi lain, misalnya dalam alih tangan kasus kepada yang lebih professional dalam penanganan-penanganan lebih lanjut.
3. Bagi Orang Tua
Orang tua hendaknya senantiasa memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anaknya kearah yang lebih baik, dengan selalu membina hubungan yang harmonis dengan anaknya, artinya orang tua harus mengerti dan memahami perbedaan individu maupun potensi yang dimiliki anaknya.
4. Bagi Pembaca
Kiranya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk semua orang tua demi prestasi akademis putra – putrinya.
DAFTAR PUSTAKA
Internet
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html,
(diakses 28 Januari 2015)
http://carapedia.com
(diakses 28 Januari 2015)
http://lidya-amanda-dhita.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false-in-ja-ar-sa.html
(diakses 28 Januari 2015)
http://dilihatya.com/2236/pengertian-pengaruh-menurut-para-ahli,
(diakses 28 Januari 2015)
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html,
(diakses 28 Januari 2015)
http://www.krumpuls.org/2013/10/pengertian-perhatian-menurut-para-ahli.html,
(diakses 28 Januari 2015)
http://www.motivasi-islami.com/perhatian-hal-kecil-yang-mengubah-hidup-anda/,
(diakses 28 Januari 2015)
http://blogufik.blogspot.com/2012/04/perhatian-makalah-psikologi-umum.html,
(diakses 02 Februari 2015)
https://onlyiseng.wordpress.com/2007/12/16/arti-sebuah-perhatian/,
(diakses 02 Februari 2015)
http://forumgurunusantara.blogspot.com/2012/10/pengertian-perhatian-dan-macam macam.html,
(diakses 02 Februari 2015)
https://dinarputri24.wordpress.com/2013/11/29/pti-faktor-it-yang-mempengaruhi-prestasi-akademik-19/,
(diakses 02 Februari 2015)
https://kelompok24bbgr.wordpress.com/2011/06/30/karya-tulis-ilmiah-peran-orang-tua-dalam-pendidikan/,
(diakses 02 Februari 2015)
http://www.bimbingan.org/definisi-perhatian-orang-tua-menurut-para-ahli.html,
(diakses 02 Februari 2015)
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-perhatian-menurut-para-ahli.html
(diakses 02 Februari 2015)
Buku
Thomas Gordon, 1983, Menjadi Orang Tua Efektif, Jakarta : PT. Gramedia
Zainal Mustofa, 1991, Prosedur Penelitian, Jakarta : CV. Persada
Sutrisno Hadi, 1987, Metodologi Reseach II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
LAMPIRAN
Surat Izin dari sekolah untuk melakukan penelitian ini
80 Lembar angket
32
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Terima kasih peenulis ucapkan kepada Bapak Theopillos Mardjono selaku guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dan pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan Karya Ilmiah ini.
Dalam hal ini penulis mencoba untuk meneliti tentang “Seberapa Besar Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada Anak Terhadap Prestasi Akademis Anak Kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.”
Adapun pembuatan Karya Ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui “Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada ANak Terhadap Prestasi Akademis Anak Kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.”
Penulis menyadari Karya Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dalam rangka memperbaiki Karya Ilmiah ini.
Jakarta, Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………. i
LEMBAR PERSEMBAHAN …………………………. ii
MOTTO …………………………. iii
ABSTRAK …………………………. iv
KATA PENGANTAR …………………………. v
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………. 1
1.2 Identifikasi Masalah …………………………. 3
1.3 Pembatasan Masalah …………………………. 4
1.4 Rumusan Masalah …………………………. 5
1.5 Tujuan Masalah …………………………. 6
1.6 Kegunaan Penelitian …………………………. 7
1.7 Sistematika Penelitian …………………………. 8
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian …………………………. 10
2.1.1 Pengaruh …………………………. 10
2.1.2 Perhatian …………………………. 12
2.1.3 Orang Tua …………………………. 14
2.1.4 Anak …………………………. 17
2.1.5 Prestasi Akademis …………………………. 18
2.2 Kerangka Berfikir …………………………. 20
2.3 Hipotesis …………………………. 21
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pemilihan subjek …………………………. 22
3.2 Pendekatan Penelitian …………………………. 23
3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………. 24
BAB IV : PENGOLAHAN DATA
4.1 Validasi ……………………….... 25
4.2 Penyajian Data ………………………… 26
4.2.1 Tabel Turus ………………………… 26
4.2.2 Tabel Angka ………………………… 30
4.2.3 Tabel Frekuensi ………………………… 34
4.3 Uji Relasi ………………………… 35
4.4 Kesimpulan Analisis ………………………… 36
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………… 37
5.2 Saran ………………………… 38
SUMBER BELAJAR ………………………… 39
LAMPIRAN ……………………….... 41
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Orang tua sebagai orang yang berperan besar dalam memperhatikan perkembangan anaknya, seharusnya memberikan perhatian yang membuat anaknya terasa nyaman. Seorang anak yang ditinggal orang tuanya bekerja, merasa kesepian dan bingung apa yang harus dilakukan ketika berada di rumah. Tahap-tahap seperti ini akan membuat anak kehilangan kendali sehingga menjadi liar tanpa sepengetahuan oranng tua.
Jika anak sudah lepas kendali, maka akan menjadi peluang bagi anak untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan. Hal ini jangan dianggap sepele karena seorang anak bisa saja terjerumus dalam pergaulan bebas sehingga merubah sikap dan kebiasaan seseorang baik remaja maupun dewasa. Apabila anak sudah terjerumus ke dalamnya, hanya orang tualah yang dapat menghentikannya dengan merubah keadaan rumah yang awalnya sepi menjadi sedikit harmonis.
Pada akhirnya, orang tua pasti akan tahu perkembangan anak dalam waktu cepat maupun lambat. Kalau orang tua sudah mengetahuinya, orang tua pasti akan langsung menasehatinya dengan penuh emosi sehingga membuat anak tambah liar karena kata-kata emosi yang keluar dari mulut orang tuanya. Padahal, dalam kondisi yang seperti ini, orang tua seharusnya menasehati anaknya dengan kepala dingin. Kemarahan orang tua akan menjadi alasan untuk anak lebih betah di sekolah atau di rumah teman disbanding di rumahnya sendiri.
Kembali pada perhatian orang tua, belajar juga harus diperhatikan dengan baik. Karena belajar merupakan salah satu sarana proses perkembangan seorang anak. Jika anak jarang berada di rumah, maka anak tidak akan belajar. Walaupun belajar, pikiran anak tidak akan menyatu pada pelajaran. Anak tersebut patut mendapat nilai yang jelek bahkan tidak lulus sekaligus. Inilah yang ditakutkan para orang tua di rumah saat anak sedang menghadapi ujian. Apabila anak tidak belajar, dapat dipastikan hasil nilainya akan jelek dan berujung tidak lulus atau lulus dengan nilai yang kecil. Akhirnya anak tidak mampu bersekolah di sekolah lanjutan yang diinginkan.
Kalau anak masuk sekolah yang tidak diinginkan, dia akan malas sekolah, tidak mengerjakan tugas, dan mendapat nilai jelek lagi, lagi, dan lagi. Jika sudah seperti itu, anak hanya bisa meminta uang kepada orang tuanya. Orang tua akan selalu memaksa anaknya untuk sekolah walaupun anaknya sudah menentang. Orang tua terus menasehatinya sampai lelah tetapi anak itu tidak akan mendengarkannya karena sudah terpengaruhi oleh pergaulan. Kelak dewasa anak akan susah mencari pekerjaan karena pendidikan yang terlalu rendah. Jadi tidak ada perusahaan yang mau menerimanya. Kalu sudah menjadi penganggurang, anak tersebut dapat memastikan masa depannya yang suram dan tidak mempunyai tujuan hidup. Semua masalah yang dihadapinya akan terasa sulit untuk dijalani.
Oleh karena itu, penelitian tentang “Pengaruh Kurangnya Perhatian Orang Tua Kepada Anak Terhadap Prestasi Akademis Anak Kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta Tahun 2014-2015” saya lakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat ditemukan masalah sebagai berikut.
1.2.1. Mengapa orang tua kurang memberi perhatian anaknya dalam belajar ?
1.2.2. Apakah anak menjadi tidak terurus ?
1.2.3. Apakah anak menjadi tidak betah di rumah ?
1.2.4. Benarkah anak tidak pernah belajar ?
1.2.5. Apakah nilai anak menjadi jelek ?
1.2.6. Apakah anak tidak lulus ?
1.2.7. Benarkah anak jadi malas sekolah ?
1.2.8. Apakah anak akan menjadi pengangguran ?
1.2.9. Apakah masa depan anak suram ?
1.2.10. Apakah anak dapat menjalani hidup dengan baik ?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penulis akan membatasi penelitian pada :
1.2.1. Mengapa orang tua kurang memberi perhatian anaknya dalam belajar ?
1.2.5. Apakah nilai anak menjadi jelek ?
1.4 Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumusan masalah penelitian sebagai berikut :
“Apa pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis anak kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.”
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan:
1.5.1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak
1.5.2. Untuk mengetahui akan sampai mana pengaruh anak yang kurang diperhatikan orang tua
1.5.3. Untuk memberikan solusi bagaimana cara mengatasi anak yang kurang berprestasi karena kurang perhatian orang tua
1.6 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap orang tua lebih memperhatikan anaknya untuk menjadi siswa yang berprestasi di sekolah. Karya Ilmiah ini berguna untuk menambah wawasan pembaca dan pola pikir pembaca, khususnya peneliti.
1.7 Sistematika Penelitian
Penyajian hasil penelitian ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Kegunaan Penelitian
1.7 Sistematika Penelitian
Bab II : Landasan Teori
2.1 Pengertian
2.2 Kerangka Berfikir
2.3 Hipotesis
Bab III : Metodologi Penelitian
3.1 Pemilihan Subjek
3.2 Pendekatan Penelitian
3.3 Metode Pengumpulan Data
Bab IV : Pengolahan Data
4.1 Validasi
4.2 Penyajian Data
4.3 Uji Relasi
4.4 Kesimpulan Analisis
Bab V : Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk melaksakan penelitian dan membahas masalah prestasi akademis pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Maka diperlukan kajian – kajian teori.
2.1 Pengertian
2.1.1 Pengaruh
Dalam kehidupan sehari – hari sebagai manusia mempunyai pengaruh social. Hal itu bisa terjadi dalam keluarga dan masyarakat. Pengaruh itu bisa positif dan bisa negative. Seperti dikatakan Wiryanto “Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.”1
Hal senada disampaikan oleh Uwe Becker “Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.”2
Pengaruh dapat mengubah kekuasaan. Seperti yang dikatakan Norman Barry “Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya”3
Hal senada disampaikan oleh Albert R. Roberts & Gilbert “Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.”4
Hal senada dikatakan oleh Sosiologi Pedesaan “Pengaruh adalah kekuasaan yang bisa mengakibatkan perubahan perilaku orang atau kelompok lain.”5
Hal senada dikatakan oleh Bertram Johannes Otto Schrieke “Pengaruh adalah bentuk dari suatu kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.”6
Pengaruh menentukan kualitas sesuatu. Seperti yang dikatakan oleh M. Suyanto “Pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.”7
Pengaruh merupakan hal penting dalam dunia politik. Seperti yang dikatakan oleh Jon Miller “Pengaruh adalah komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.”8
Pengaruh dapat merubah diri seseorang. Seperti yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849) “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”9
Pengaruh muncul dari diri seseorang yang dapat merubah sesuatu. Seperti yang dikatakan oleh Surakhmad (1982:7) “Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.”10
2.1.2 Perhatian
Perhatian keluar dari hati seseorang dengan tulus dan atas kesadaran diri. Seperti yang dikatakan oleh Slameto (1995:105) “Perhatian adalah Keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang di dalam maupun yang di luar individu.”1
Hal senada tertuang dalam Istilah psikologi “Perhatian diartikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh organisme dan kesadaran seseorang.”2
Hal senada diungkapkan oleh Drs. Dakir “Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik di dalam maupun di luar diri kita.”3
Hal senada diunkapkan oleh Ramayulis (1994:175) “Perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakuakan.”4
Adapun Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perhatian :
Perhatian dapat dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu. Faktor-faktor ini dapat berupa faktor obyektif dan subyektif. Yang dimaksud dengan faktor obyektif adalah sifat daripada obyek atau benda-benda yang menarik perhatian kita terlepas dari kemauan dan pengalaman kita. Sedang faktor subyektif adalah faktor-faktor berhubungan dengan keadaan, kondisi diri pribadi, sikap dan batin tertentu yang memperhatikan obyek tersebut.
a. Yang termasuk dalam faktor-faktor obyektif.
1. Perangsang yang berubah-ubah menarik perhatian kita.
2. Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
3. Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
4. Perangsang yang tiba-tiba menarik perhatian kita.
5. Benda-benda yang mempunyai bentuk tertentu akan lebih menarik
perhatian kita daripada benda-benda yang bentuknya tidak tertentu.
6. Benda-benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar kita biasanya menarik perhatian itu.
b. Yang termasuk dalam faktor-faktor subyektif antara lain :
1. Pekerjaan yang sedang kita laksanakan menentukan perhatian.
2. Keinginan menentukan perhatian.
3. Minat (interest) menentukan perhatian.
4. Perasaan menentukan perhatian.
5. Mode menentukan perhatian.
6. Keadaan yang dibayang-bayangkan mengarahkan perhatian kepada segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan itu.
7. Kebiasaan menentukan perhatian.
2.1.3 Orang Tua
Orang tua diartikan sebagai orang yang selalu mendukung anaknya dalam melakukan hal yang positif. Secara biolagis, orang tua diartikan sebagai orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita dari kecil hingga tiba saatnya untuk membentuk keluarga baru.
Peran Orang Tua :
1. Orang Tua Sebagai Pendidik Dalam Keluarga
Dalam pendidikan guru merupakan elemen terpenting. Ia merupakan ujung tombak, bahkan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi bagaiman siswa memandang guru. Dirumah orang tua berperan sebagai guru. Layaknya guru di sekolah, maka orang tua paling tidak berupaya bersikap seperti guru.
Seorang guru yang baik dan memberikan teladan dapat memberi kasih sayang serta kecintaan pada yang diajar. Seperti yang dikemukakan oleh Jamaludin 2002:36 “Kepribadian guru seperti memberi perhatian hangat dan suportif (memberi semangat) diyakini bisa memberikan motivasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi siswa.”
Secara khusus orang tua yang berperan sebagai guru harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
Sesering mungkin memanfaatkan pertanyaan dengan memperhatikan kemampuan anak. Pertanyaan itu tidak hanya terfokus pada pelajaran di sekolah akan tetapi terhadap masalah-masalah lain yang berkaitan dengan kehidupan masa depannya.
Menjaga agar makan pendidikan di rumah tetap terjaga. Untuk melakukan sesuatu maka orang harus selalu memberikan pengarahan kepada anaknya untuk selalu berorientasi kepada pendidikan atau belajar.
2. Orang Tua sebagai Penentu kwbijakan masa depan anak
Orang tua sangat berperan dalam mengarahkan anak untuk memilih dan menjalankan kehidupan masa depan anak. Dengan adanya orang tua dan pendidikan, manusia akan menjadi pandai dan pada akhirnya mampu menerjemahkan niali-nilai yang terkandung dalam ajaran agama.
Sebagai penentu kebijakan masa depan anak, seharusnya orang tua memahami bahwa pembinaan kepribadian anak dalam menuju arah masa depan tidak hanya dilakukan setelah anak lahir, melainkan semenjak didalam kandungan. Oleh karena tiu kita dibimbing oleh agama, dimana ketahanan mental dan moral cukup kuat untuk menempuh dan menentang segala pengaruh negatif, dari manapun datangnya maka perlu sekali unsur-unsur agama itu terjalin dalam kepribadian anak yang masih dalam kandungan, melalui sikap yang baik yang dijadikan sebagai praktek kehidupan kedua orang tua anak.
Sebagai orang tua yang dijadikan sebagai pedoman penentu masa depan anak, maka kewajiban orang tua menyekolahkan anak. Pada usia sekolah ada hal-hal yang perlu dicapai, diantaranya yaitu:
Mengemabangkan rasa iman dalam diri anak
Membiasakan anak melakukan dzikir sebagai permulaan hidup Islam
memberikan bimbingan dalam mengembangkan sikap-sikap kemasyarakatan anak.
memupuk kecerdasan, kecekatan, dan keterampilan melalui latihan-latihan panca inderar.
membantu anak mencapai kematangan fisik dan mental menuju masa depannya.
2.1.4 Anak
Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang akan membantu orang tua saat sudah tua. Seperti yang dikatakan oleh Dra. Suryana “Anak adalah rahmat dan amanat Allah, penguji iman, media beramal, bekal di akhirat, unsur kebahagiaan, tempat bergantung di hari tua, penyambung cita-cita, dan sebagai makhluk yang harus dididik.”1
Anak adalah orang yang masih berumus 1 – 20 tahun. Seperti yang tertian dalam UU RI No. 4 Tahun 1979 “Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah.”2
Anak adalah orang yang masih mempunyai pemikiran yang balum matang atau masih bertanya – tannya. Seperti yang dikataakan oleh Majalah Dharma Wanita “Anak adalah seorang yang bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatunya berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.”3
Anak adalah satu – satunya harapan orang tua. Seperti yang dikatakan oleh Nurhayati Pujiastuti “Anak adalah buah hati orang tuanya, tempat orang tua menaruh harapan ketika tua dan tidak mampu kelak.”4
2.1.5 Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah hasil belajar seseorang yang pernah dilalui. Seperti yang dikatakan oleh Suryabrata (2002) “Prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) yang diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement).”1
Prestasi akademik adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu keberhasilan. Seperti yang dikatakan oleh Setiawan (2006) “Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal.”2
Prestasi akademik adalah perubahan prestasi yang sebelumnya kurang menjadi lebih berarti dan langsung dapat dinilai dengan latihan tes yang dapat menambah kemampuan belajar. Seperti yang dikatakan oleh Sobur (2006) :
“Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar.”3
2.2 Kerangka Berfikir
Berdasarkan deskripsi teori di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa apa yang telah dideskripsikan oleh para ahli memang benar adanya. Bahwa perhatian orang tua mempengaruhi prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
2.3 Hipotesis
Hipotesis alternative (Ha)
Ada pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis anak kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
Hipotesis nol (H0)
Tidak ada pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis anak kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pemilihan Subjek
Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu/elemen yang bersifat homogeny (menjadi anggota dalam satu kesatuan yang akan diikuti objek populasi). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan penulis adalah jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
Sampel
Sampel adalah bagian yang mewakili populasi. Sampel yang digunakan ini sebanyak 80 orang yang mewakili seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta.
3.2 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitin ini, pengumpulan data dilakukan melalui pengisian angket. Jenis data yang digunakan dalam penyajian hipotesa berupa angka-angka pengamatan langsung dari hasil yang diperoleh dalam pengisian angket. Setelah memperoleh data dari sampel yang ada, hasilnya dimasukkan ke dalam table pengamatan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan menggunakan teknik sampling. Angket berisi pernyataan – pernyataan yang berhubungan dengan pengaruh kurangnya perhatian orang tua kepada anak terhadap prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015. Angket disebar 30% dari populasi yang berjumlah 238 peserta didik kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Validasi
(?R)/(?P)=80/238=0,33613445
4.3 Uji Relasi
Dari tabel frekuensi dimasukkan ke dalam rumus relasi ‘R’
R=(N?XY-(?X)(?Y))/?(??X?^2-(X)^2 x ?(?N?Y?^2-?(Y)?^2 ))
R=(8 . 113425-(1291) (709) )/(?209325-(1291)?^2 x ?(80 . 63825-?(709)?^2 ))
R=(907400-915319)/(209325-1666681 x ?(8 . 63825-502681 ))
R=(-7919 )/?(-1457356 x ?(8 (-438856)))
R=(-7919)/?(-1457356 x (-?(3510848 )))
R=(-7919)/?(-1457356 x (-1873,7257))
R=(-7919)/?2730685391
R=(-7919)/52255,9603
R=-0,15154252
4.4 Kesimpulan Analisis
Berdasarkan hasil uji relasi sebesar -0,15154252, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perhatian orang tua mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015. Hal ini berarti bahwa semakin baik atau positif perhatian orang tua maka akan semakin tinggi prestasi akademis yang dimiliki oleh siswa dan begitu pula sebaliknya.
2. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa faktor perhatian orang tua mempunyai peranan penting dalam meningkatkan prestasi akademis siswa kelas IX SMP Negeri 10 Jakarta tahun ajaran 2014 – 2015.
5.2 Saran
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya lebih meningkatkan prestasi akademis yang dilaksanakan oleh sekolah serta dapat meningkatkan terhadap penguasaan materi pelajaran, dan ketrampilan-ketrampilan dalam memecahkan masalah, jangan mudah putus asa untuk mencapai cita-cita dimasa depan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Pihak sekolah agar melengkapi sarana prasarana bimbingan konseling, bekerjasama dengan instansi lain, misalnya dalam alih tangan kasus kepada yang lebih professional dalam penanganan-penanganan lebih lanjut.
3. Bagi Orang Tua
Orang tua hendaknya senantiasa memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anaknya kearah yang lebih baik, dengan selalu membina hubungan yang harmonis dengan anaknya, artinya orang tua harus mengerti dan memahami perbedaan individu maupun potensi yang dimiliki anaknya.
4. Bagi Pembaca
Kiranya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk semua orang tua demi prestasi akademis putra – putrinya.
DAFTAR PUSTAKA
Internet
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html,
(diakses 28 Januari 2015)
http://carapedia.com
(diakses 28 Januari 2015)
http://lidya-amanda-dhita.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false-in-ja-ar-sa.html
(diakses 28 Januari 2015)
http://dilihatya.com/2236/pengertian-pengaruh-menurut-para-ahli,
(diakses 28 Januari 2015)
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html,
(diakses 28 Januari 2015)
http://www.krumpuls.org/2013/10/pengertian-perhatian-menurut-para-ahli.html,
(diakses 28 Januari 2015)
http://www.motivasi-islami.com/perhatian-hal-kecil-yang-mengubah-hidup-anda/,
(diakses 28 Januari 2015)
http://blogufik.blogspot.com/2012/04/perhatian-makalah-psikologi-umum.html,
(diakses 02 Februari 2015)
https://onlyiseng.wordpress.com/2007/12/16/arti-sebuah-perhatian/,
(diakses 02 Februari 2015)
http://forumgurunusantara.blogspot.com/2012/10/pengertian-perhatian-dan-macam macam.html,
(diakses 02 Februari 2015)
https://dinarputri24.wordpress.com/2013/11/29/pti-faktor-it-yang-mempengaruhi-prestasi-akademik-19/,
(diakses 02 Februari 2015)
https://kelompok24bbgr.wordpress.com/2011/06/30/karya-tulis-ilmiah-peran-orang-tua-dalam-pendidikan/,
(diakses 02 Februari 2015)
http://www.bimbingan.org/definisi-perhatian-orang-tua-menurut-para-ahli.html,
(diakses 02 Februari 2015)
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-perhatian-menurut-para-ahli.html
(diakses 02 Februari 2015)
Buku
Thomas Gordon, 1983, Menjadi Orang Tua Efektif, Jakarta : PT. Gramedia
Zainal Mustofa, 1991, Prosedur Penelitian, Jakarta : CV. Persada
Sutrisno Hadi, 1987, Metodologi Reseach II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
LAMPIRAN
Surat Izin dari sekolah untuk melakukan penelitian ini
80 Lembar angket
32
Sangat membantu :-)
BalasHapusAku juga suka BTS!
bagus deh klo membantu, berarti gak sia-sia.. salken chingu
Hapus